Setelah seharian bekerja di kantor
Boni merasa sangat capai bukan hanya banyaknya tugas yang menumpuk tetapi juga
berbagai permasalahan dari para bawahannya yang dihari itu ia temui hingga
membuatnya agak emosi. Sebagai seorang pekerja keras tentunya Boni ingin
menyelesaikan segala permasalahannya tidak dengan emosi, terlebih ketika ia
sudah berada di rumah dalam suasana keluarga yang hangat maka harus bisa
dibedakan mana wilahnya. Pilihanpun jatuh pada pengobatan alternatif untuk
mengembalikan mood dan semangatnya kembali, maka dipilihlan dengan menghirup
aromaterapi bahkan karena saking badmood dan capainya ia suka menghirupnya
lama-lama bahkan lebih dari dua jam. Memang aromaterapi sudah banyak diakui
khasiatnya, terutama untuk meredakan setres bahkan mengembalikan suasana hati.
Tetapi ternyata bukan kesegaran dan keceriaan yang Boni dapatkan kemudian,
tetapi asmanya malah kambuh kembali, lantas sebenarnya apa yang salah ?
Aromaterapi dilakukan dengan
menghirup uap dari tetesan minyak tumbuh-tumbuhan yang dipanaskan. Setiap aroma
minyak tumbuhan itu memiliki khasiatnya sendiri.
Dalam penelitian yang dilakukan
terhadap 100 pekerja Spa di Taipe, Taiwan, diketahui terjadi peningkatan detak
jantung dan tekanan darah setelah mereka menghirup aromaterapi selama dua jam.
Pada satu jam pertama menghirup aromaterapi, tekanan darah dan detak jantung
para pekerja spa itu turun. Ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
menunjukkan bahwa aromaterapi memang menurunkan kadar setres. Tetapi setelah
120 menit, para peneliti menemuakn efek sebaliknya. Tekanan darah sistolik
kembali meningkat dan juga detak jantung. “Ini menunjukan adanya paparan
berlebihan dari minyak aromaterapi,” kata peneliti dalam laporannya di The
European Journal of Preventive Cardiology.
Penelitian sebelumnya mengaitkan
antara peningkatan resiko asma dengan volatile organic compound (VOC) yang
memang banyak dipakai dalam aromaterapi. Menghirup VOC itu bisa meningkatkan
inflamasi di tubuh dan mengganggu fungsi sistem saraf sehingga berpengaruh pada
jantung.
Kendati begitu para peneliti
mengatakan bahwa riset lebih mendalam diperlukan untuk memastikan studi ini.
Belum pasti juga apakah fluktuasi dtak jantung dan tekanan darah yang dialami
para responden dalam penelitian ini bisa dianggap sebagai ancaman bagi
kesehatan jantung. Namun peneliti lain mengatakan, jika penggunakan terlalu
lama aromaterapi malah merusak jantung. Peneliti menemukan denyut nadi pekerja
spa naik 2denyut/menit dan tekanan darah sistolik naik 2 mm Hg lebih tinggi
setelah terpapar aromaterapi selama 75 menit. “ Naiknya tekanan darah dan detak
jantung dapat meningkatkan resiko kardiovaskular,” jelas Dr. Chuang of
Taipe(Taiwan) Medical University.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar