Sabtu, 31 Mei 2014

BAHAYA TERLALU LAMA HIRUP AROMATERAPI


            Setelah seharian bekerja di kantor Boni merasa sangat capai bukan hanya banyaknya tugas yang menumpuk tetapi juga berbagai permasalahan dari para bawahannya yang dihari itu ia temui hingga membuatnya agak emosi. Sebagai seorang pekerja keras tentunya Boni ingin menyelesaikan segala permasalahannya tidak dengan emosi, terlebih ketika ia sudah berada di rumah dalam suasana keluarga yang hangat maka harus bisa dibedakan mana wilahnya. Pilihanpun jatuh pada pengobatan alternatif untuk mengembalikan mood dan semangatnya kembali, maka dipilihlan dengan menghirup aromaterapi bahkan karena saking badmood dan capainya ia suka menghirupnya lama-lama bahkan lebih dari dua jam. Memang aromaterapi sudah banyak diakui khasiatnya, terutama untuk meredakan setres bahkan mengembalikan suasana hati. Tetapi ternyata bukan kesegaran dan keceriaan yang Boni dapatkan kemudian, tetapi asmanya malah kambuh kembali, lantas sebenarnya apa yang salah ?
            Aromaterapi dilakukan dengan menghirup uap dari tetesan minyak tumbuh-tumbuhan yang dipanaskan. Setiap aroma minyak tumbuhan itu memiliki khasiatnya sendiri.
            Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 100 pekerja Spa di Taipe, Taiwan, diketahui terjadi peningkatan detak jantung dan tekanan darah setelah mereka menghirup aromaterapi selama dua jam. Pada satu jam pertama menghirup aromaterapi, tekanan darah dan detak jantung para pekerja spa itu turun. Ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa aromaterapi memang menurunkan kadar setres. Tetapi setelah 120 menit, para peneliti menemuakn efek sebaliknya. Tekanan darah sistolik kembali meningkat dan juga detak jantung. “Ini menunjukan adanya paparan berlebihan dari minyak aromaterapi,” kata peneliti dalam laporannya di The European Journal of Preventive Cardiology.
            Penelitian sebelumnya mengaitkan antara peningkatan resiko asma dengan volatile organic compound (VOC) yang memang banyak dipakai dalam aromaterapi. Menghirup VOC itu bisa meningkatkan inflamasi di tubuh dan mengganggu fungsi sistem saraf sehingga berpengaruh pada jantung.

            Kendati begitu para peneliti mengatakan bahwa riset lebih mendalam diperlukan untuk memastikan studi ini. Belum pasti juga apakah fluktuasi dtak jantung dan tekanan darah yang dialami para responden dalam penelitian ini bisa dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan jantung. Namun peneliti lain mengatakan, jika penggunakan terlalu lama aromaterapi malah merusak jantung. Peneliti menemukan denyut nadi pekerja spa naik 2denyut/menit dan tekanan darah sistolik naik 2 mm Hg lebih tinggi setelah terpapar aromaterapi selama 75 menit. “ Naiknya tekanan darah dan detak jantung dapat meningkatkan resiko kardiovaskular,” jelas Dr. Chuang of Taipe(Taiwan) Medical University.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar