Sabtu, 31 Mei 2014

RAHASIA HIDUP SEHAT DI LIMA NEGARA


Budaya dan kebiasaan masyarakat ternyata juga mempengaruhi kondisi kesehatan tubuhnya, seperti yang dilakukan masyarakat Jepang, Rusia, Yunani, Panama, dan Belanda. Dari tiap-tiap negara tersebut, terdapat kebiasaan sehat yang dapat dijadikan contoh agar dapat hidup dengan sehat. Rahasia sehat dari ke lima negara ini telah digunakan oleh dr.Mehmet Oz, sebagaimana dilansir Oprah.com sebagai berikut :
1.      PANAMA
Profesor NormanHollenberg, MD, PhD,asal Harvard, melakukan penelitian berthaum-tahun untuk mempelajari suku Kuna di pulau San Blas, Panama. Mereka memiliki kebiasaan minum lima gelas coklat yang tidak di proses setiap hari. Coklat diminum dalam keadaan masih alami dan segar tanpa proses apapun.
Hasil penelitian Prof.Norman menunjukan bahwa resiko penyakit , seperti kanker, diabetes ,dan jantung pada suku Kuna ini berkurang  10 persen. Diperkirakan kandungan flavoid pada coklat itu menjadi zat pembunuh sel kanker yang banyak memiliki sifat antioksidan.
Cara yang mudah untuk mendapatkan keuntungan yang sama juga dapat dilakukan dengan mencampur dua sendok bubuk coklat yang masih alami dengan secangkir air hangat. Untuk mengurangi rasa pahitnya dapat dicampurkan dengan sedikit madu. Hal ini berarti bahwa coklat yang sudah diproses dengan berbagai peralatan yang berteknologi modern akan berbeda khasiatnya jika dibandingkan dengan coklat yang masih alami.
2.      JEPANG
Masyarakat Jepang dikenal dengan umurnya yang panjang hingga mencapai ratusan tahun. Fakta yang ada jugamenunjukan bahwa tingkat obesitas di negara Jepang ini adalah yang paling rendah dibandingkan negara-negara lainnya. Salah satu penyebab obesitas adalah tigginya kadar kalori dalam tubuh manusia.
Salah satu trik masyarakat Jepang untuk mengontrol kadar kalori adalah dengan mempraktikan prinsip hara hachi bu. Artinya adalah seorang harus berhenti makan ketika mencapai 80 persen rasa kenyang. Pada titik (80 persen) ini sebenarnya perut akan merasa 100 persen kenyang. Di samping itu, otak manusia bisa mengetahui atau meyakinkan diri ia sudah kenyang.
Cara untuk mengontrol kadar kalori adalah dengan mengunyah apa saja yang dikonsonsumsi sebanayak 20 kali sebelum menelan makanan itu. Kebiasaan mengunyah dengan perlahan ni akan membuat seseorang semakin mudah mengetahui saat kenyang 80 persen. Berbeda halnya dengan orang yang makanb dengan cepat dan mengunyah sebentar saja. Ia akan mengalami keterlambatan dalam mendeteksi rasa kenyang.
3.      RUSIA
Akar emas atau akar tumbuhan Arktik (rhodiola rosea) adalah tanaman yang tumbuh pada area tertentu dengan suhu dingin yang cukup ekstrim di wilayah Kutub Utara. Oleh masyarakat Rusia, tanaman ini diolah menjadi ramuan tradisional karen amemiliki banyak manfaatnbagi kesehatan tubuh manusia.
Tanaman ini dikenal sangat adaptogen, yang berarti membantu tubuh untuk beradaptasi terhadap zat-zat yang dapat memicu gangguan kejiwaan, seperti setres dan sebagainya. Studi ilmiah menunjukan bahwa akar emas ini memang dapat meningkatkan daya tubuh manusia dan menstabilkan suasana hati, sekaligus mengurangi setres dan kelelahan.
4.      BELANDA
Masyarakat Belanja menjadi sepeda sebagai transortasi wajib mereka setipa hari. Bahkan negeri “ kincir angin “ ini disebut-sebut sebagai surganya para pesepeda. Suatu penelitian juga menunjukan bahwa seseorang yang bersepeda cenderung hidup lebih lama empat belas bulan ke depan. 
Jika memang kantor tidak terlalu jauh, sepeda dapat dijadikan sebagai alat transportasi murah dan menyehatkan. Selain itu, menjadikan aktivitas olahraga pada akhir pekan dengan bersepeda juga sangat menyenangkan. Inilah salah satu rahasia masyarakat Belanda untuk menjaga kesehatan mereka secara turun-temurun.
5.      Yunani
Suatu penelitian yang dilakukan pada tahun 2007 terhadap lebih dari 23 ribu masyarakat Yunani menunjukkan adanya efek dahsyat dari kebiasaan mereka yang disebut dengan siesta atau tidur siang. Jika dibandingkan dengan orang-orang yang selalu aktif dan terjaga pada siang hari, maka orang-orang yang tidur di siang hari minimal 30 menit dapat mengurangi resiko penyakit jantung sekitar 31 persen. Dengan catatan bahwa kebiasaan ini setidaknya dilakukan tiga kali dalam satu minggu,(health.com).

Sumber : Majalah Selaras

             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar