Cara Benar Cara Salah
Selain memberi makan bayi dengan
cara menyusui, makanan buatan juga merupakan cara penting untuk membesarkan
bayi. Namun, beberapa kesalahan selalu muncul selama proses penyajian makanan
buatan untuk bayi. Cara yang salah ini secara serius dapat membahayakan
kesehatan bayi dan bahkan menyebabkan kalkulus. Setidaknya ada tiga kesalahan
umum dari penyajian makanan buatan ini yang dapat dijelaskan.
Cara yang Salah
Cara salah yang pertama(untuk bayi
di bawah 6 bulan) adalah meningkatkan dan membesarkan bayi dengan susu bubuk
atau formula. Beberapa ibu khawatir tentang apakah bayi dapat kenyang hanya
dengan minum ASI. Sebagai upaya menjaga bayi agar kenyang, sang ibu membesarkan
bayi dengan susu bubuk. Zat mineral yang terkandung dalam susu bubuk, seperti
natrium klorida dapat meningkatkan beban bagi ginjal bayi. Sulit bagi bayi
untuk mencerna susu bubuk dan menyerap nutrisi yang diperlukan. Oleh karena
itu, jika sang ibu selalu membesarkan bayinya dengan susu bubuk, maka bayi
berada dalam bahaya.
Cara salah yang kedua(untuk bayi di
bawah 6 bulan) adalah menambahkan garam dalam makanan pelengkap. Ketika bayi
berusi empat bulan, ia akan makan beberapa makanan pelengkap, seperti kuning
telur dan tepung beras. Beberapa orang tua ingin menambahkan garam atau bumbu
lainnya ke dalam makanan pelengkap, karena mereka takut bahwa makanan
pendamping sangat hambar, sehingga bayi enggan makan. Padahal bayi yang masih
empat bulan, fungsi ginjal belum berkembang dengan baik. Bumbu dalam makanan
pelengkap seperti garam itu memberatkan beban ginjal.
Cara salah yang ketiga(untuk bayi di
atas 6 bulan) adalah memberikan kalsium tambahan dengan tablet kalsium untuk
bayi. Kalsium berlimpah telah terkandung dalam susu formula. Itu berarti bahwa
susu formula dapat memberikan kalsium yang cukup untuk bayi. Tablet kalsium
dapat menyebabkan asupan kalsium yang berlebihan. Jika jumlah kalsium sudah
cukup, maka tidak perlu untuk menambah ekstra kalsium pada bayi.
Banyak ibu berfikir bayi mereka bisa
tumbuh lebih baik jika lebih banyak nutrisi yang diberikan kepada bayi. Bahkan,
organ-organ internal tender bayi harus dipertimbangkan. Organ internal yang
lembut ini tidak tahan terhadap nutrisi tambahan yang begitu banyak. Oleh
karenanya, sang ibu hendaknya memberikan nutrisi penting untuk bayi secara
tidak berlebihan.
Cara yang Benar
1. Pemerintah
Indonesia menggalakan pemberian ASI eksklusif yang sesuai dengan anjuran WHO.
ASI eksklusif diberikan kepada bayi selama 6 bulan tanpa makanan tambahan, termasuk
air putih kecuali obat-obatan jika memang terpaksa saat anak dalam kondisi
sakit. Setelah 6 bulan bayi tetap diberikan ASI disertai makanan pendamping.
2. Untuk
bayi usia 6 bulan ke bawah sangat tidak dianjurkan untuk diberikan susu
formula, garam, kalsium dan sejenisnya karena memberatkan kerja ginjal bayi.
3. Jika
ASI yang dihasilkan sang ibu sangat minim, maka dianjurkan mengkonsumsi
bahan-bahan yang meningkatkan produksi ASI, seperti jagung, kedelai, daun katuk
(sauropus androgynus), dan sebagainya. Jika masih mengalami kesulitan sebaiknya
dikonsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi tebaik.
Sumber
: Majalah Selaras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar