Sabtu, 31 Mei 2014

MAKANAN BUATAN UNTUK BAYI

Cara Benar Cara Salah

            Selain memberi makan bayi dengan cara menyusui, makanan buatan juga merupakan cara penting untuk membesarkan bayi. Namun, beberapa kesalahan selalu muncul selama proses penyajian makanan buatan untuk bayi. Cara yang salah ini secara serius dapat membahayakan kesehatan bayi dan bahkan menyebabkan kalkulus. Setidaknya ada tiga kesalahan umum dari penyajian makanan buatan ini yang dapat dijelaskan.
Cara yang Salah
            Cara salah yang pertama(untuk bayi di bawah 6 bulan) adalah meningkatkan dan membesarkan bayi dengan susu bubuk atau formula. Beberapa ibu khawatir tentang apakah bayi dapat kenyang hanya dengan minum ASI. Sebagai upaya menjaga bayi agar kenyang, sang ibu membesarkan bayi dengan susu bubuk. Zat mineral yang terkandung dalam susu bubuk, seperti natrium klorida dapat meningkatkan beban bagi ginjal bayi. Sulit bagi bayi untuk mencerna susu bubuk dan menyerap nutrisi yang diperlukan. Oleh karena itu, jika sang ibu selalu membesarkan bayinya dengan susu bubuk, maka bayi berada dalam bahaya.
            Cara salah yang kedua(untuk bayi di bawah 6 bulan) adalah menambahkan garam dalam makanan pelengkap. Ketika bayi berusi empat bulan, ia akan makan beberapa makanan pelengkap, seperti kuning telur dan tepung beras. Beberapa orang tua ingin menambahkan garam atau bumbu lainnya ke dalam makanan pelengkap, karena mereka takut bahwa makanan pendamping sangat hambar, sehingga bayi enggan makan. Padahal bayi yang masih empat bulan, fungsi ginjal belum berkembang dengan baik. Bumbu dalam makanan pelengkap seperti garam itu memberatkan beban ginjal.
            Cara salah yang ketiga(untuk bayi di atas 6 bulan) adalah memberikan kalsium tambahan dengan tablet kalsium untuk bayi. Kalsium berlimpah telah terkandung dalam susu formula. Itu berarti bahwa susu formula dapat memberikan kalsium yang cukup untuk bayi. Tablet kalsium dapat menyebabkan asupan kalsium yang berlebihan. Jika jumlah kalsium sudah cukup, maka tidak perlu untuk menambah ekstra kalsium pada bayi.
            Banyak ibu berfikir bayi mereka bisa tumbuh lebih baik jika lebih banyak nutrisi yang diberikan kepada bayi. Bahkan, organ-organ internal tender bayi harus dipertimbangkan. Organ internal yang lembut ini tidak tahan terhadap nutrisi tambahan yang begitu banyak. Oleh karenanya, sang ibu hendaknya memberikan nutrisi penting untuk bayi secara tidak berlebihan.
Cara yang Benar
1.      Pemerintah Indonesia menggalakan pemberian ASI eksklusif yang sesuai dengan anjuran WHO. ASI eksklusif diberikan kepada bayi selama 6 bulan tanpa makanan tambahan, termasuk air putih kecuali obat-obatan jika memang terpaksa saat anak dalam kondisi sakit. Setelah 6 bulan bayi tetap diberikan ASI disertai makanan pendamping.
2.      Untuk bayi usia 6 bulan ke bawah sangat tidak dianjurkan untuk diberikan susu formula, garam, kalsium dan sejenisnya karena memberatkan kerja ginjal bayi.
3.      Jika ASI yang dihasilkan sang ibu sangat minim, maka dianjurkan mengkonsumsi bahan-bahan yang meningkatkan produksi ASI, seperti jagung, kedelai, daun katuk (sauropus androgynus), dan sebagainya. Jika masih mengalami kesulitan sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi tebaik.   

Sumber : Majalah Selaras

Tidak ada komentar:

Posting Komentar